Tahukah Anda? 40% Guru Di Hong Kong Pernah Mendapat Pengaduan Dari Orang Tua Murid
Hong Kong dijuluki oleh penduduk dan media lokal sebagai Kota Pengaduan 投訴之都 (tau4 sou3 ji1 dou1) karena orang Hong Kong di kenal oleh toko-toko lokal, luar negeri bahkan di Daratan China sebagai orang yang suka sekali "complaint" yaitu mengadu.
Pengaduan di Hong Kong dapat terjadi di mana sana saja termasuk di sekolah. Sebuah survei yang di lakukan oleh Hong Kong Federation of Education Workers 香港教育工作者聯會 (heung1 gong2 gaau3 yuk6 gung1 jok3 je2 lyun4 wui2) pada tahun 2015 terhadap 208 guru termasuk guru sekolah Primary (SD), Secondary (Sekolah menengah), Kindergarten (TK) dan Special school (sekolah spesial), menunjukkan terdapat 40% guru pernah mendapatkan pengaduan dari orang tua murid dalam waktu 6 bulan. Di antaranya 31% pernah mendapat pengaduan sebanyak 1 atau 2 kali dan 10% pernah mendapat pengaduan lebih dari 5 kali.
Berdasarkan survei tersebut, pengaduan lebih dari 1/5 orang tua termasuk kasus perundungan atau "bully" antar murid (43%), jumlah pekerjaan rumah (33%), pujian dan hukuman dari guru (25%), kualitas mengajar guru (25%), dukungan belajar guru terhadap murid (24%), kualitas pelayanan perusahaan yang bekerja sama dengan sekolah (23%) dan pengaturan ekstra kurikuler (20%).
Selain itu, alasan yang menyebabkan semakin banyak pengaduan dari orang tua terhadap guru adalah orang tua merasa dirinya adalah seorang "pelanggan" (70%), merasa penting untuk mempertahankan hak mereka (68%), masyarakat tidak lagi mempunyai rasa hormat terhadap guru (59%).
Diperkirakan pengaduan dari orang tua terhadap guru akan semakin banyak dari tahun ke tahun.