Tahukah Anda? Batu Prasasti Dekat Stasiun MTR Sung Wong Toi Dulunya Adalah Sebuah Batu Raksasa
Jika anda tinggal di daerah sekitar To Kwa Wan atau stasiun MTR Sung Wong Toi, pasti tahu ada sebuah taman kecil bernama Sung Wong Toi Playground 宋皇臺花園 (sung3 wong4 toi4 fa1 yun2). Taman tersebut mempunyai arti sejarah yang sangat penting. Dalam taman tersebut terdapat sebuah batu prasasti yang tidak terlalu besar dengan tulisan 宋王臺 (sung3 wong4 toi4) dan di bagian bawah terdapat sebuah cerita asal usul batu prasasti tersebut dalam tulisan Chinese Tradisional.
Mengenang dua kaisar China yang pernah mengunjungi daerah Kowloon City yang sedang dalam pelarian
Pada tahun 1276 yaitu akhir masa pemerintahan Kerajaan Dinasti Song Selatan, dua kaisar China kakak beradik yang masih kecil bernama Zhao Bing 趙昺 dan Duanzong 端宗 melarikan diri dari serangan Mongolia. Pada waktu itu ke dua kaisar tersebut pernah tinggal di daerah bernama 官富場 (gun1 fu3 cheung4) yaitu sekarang daerah Kowloon City untuk sementara waktu. Ketika mereka meneruskan perjalanannya ke pulau Naozhou yang terletak di kota Zhanjiang, provinsi Guangdong, sebuah angin topan menyerang mereka dan mengakibatkan Duanzong jatuh sakit kemudian meninggal di pula Naozhou.
Tentara Mongolia pada akhirnya berhasil mengalahkan tentara Dinasti Song Selatan dan mendirikan kerajaan Dinasti Yuan. Kanselir agung Dinasti Song Selatan membawa kaisar Zhao Bing bunuh diri dengan melompat ke laut, Dinasti Song Selatan resmi berakhir.
Tidak lama kemudian, penduduk di sekitarnya mengukir tulis 宋王臺 (sung3 wong4 toi4) di sebuah batu raksasa yang terletak di bukit dekat posisi Kai Tak sekarang. Pada tahun 1807 pemerintah kerajaan China Dinasti Qing sempat melakukan perbaikan terhadap batu prasasti tersebut.
Pemerintah resmi melindungi batu prasasti Sung Wong Toi pada tahun 1899
Area sekitar batu prasasti Sung Wong Toi pernah menjadi target penggalian untuk bahan bangunan, hal tersebut sangat berbahaya bagi keutuhan batu prasasti Sung Wong Toi. Pada tanggal 15 Agustus 1898 seorang anggota legislatif Hong Kong bernama Kai Ho 何啟 bersama para penduduk Kowloon City meminta pemerintah Hong Kong agar melindungi batu prasasti tersebut. Permintaan tersebut pada akhirnya dikabulkan dan membuat sebuah undang-undang untuk melarang mengambil batu di sekitar batu prasasti Sung Wong Toi untuk bahan pembangunan.
Pada awal tahun 1900an seorang pengusaha Hong Kong etnis Chinese menyumbang dana kepada pemerintah Hong Kong untuk membangun sebuah taman kecil yang mengelilingi batu prasasti tersebut.
Tentara Jepang merusak batu prasasti tersebut untuk memperluas lapangan terbang di Kai Tak
Pada mulanya batu prasasti tersebut terletak di sebuah bukit di daerah Kai Tak. Pada tanggal 9 Januari 1943 tentara Jepang merusak dan memindahkan batu prasasti tersebut sebagai bahan memperluas lapangan terbang di Kai Tak.
Setelah Jepang mengembalikan kedaulatan Hong Kong kepada Britania Raya, pemerintah Hong Kong tetap meneruskan proyek memperluas lapangan terbang Kai Tak, kemudian sebuah komunitas yaitu Kowloon City District Kai-Fong Welfare Assocation 九龍街坊福利會 (gau2 lung4 gaai1 fong1 fuk1 lei6 wui6) meminta pemerintah agar tidak merusak batu prasasti tersebut. Pemerintah kemudian memotong sisa bagian batu yang masih terdapat tulisan 宋王臺 (sung3 wong4 toi4) dan membangun sebuah taman kecil di Ma Tau Chung Road dan meletakkan batu prasasti tersebut pada tahun 1960. Namun ukuran batu prasasti tersebut sekarang hanya 1/3 dari semula.
Pada permulaan Jepang menyerahkan kembali kedaulatan Hong Kong kepada Britania Raya, keturunan dari Dinasti Song yang di Hong Kong setiap tahun akan berkumpul dan makan bersama untuk mengenang ke dua kaisar Dinasti Song Selatan yang pernah tinggal di area sekitar sana.