Tahukah Anda? HKD Mempunyai Nilai Tukar Tetap Terhadap USD Sejak 1983 Karena Sebuah Alasan Penting
Dollar Hong Kong 港元 (gong2 yun4) memiliki nilai tukar yang tetap terhadap Dollar Amerika Serikat sejak tanggal 17 Oktober 1983 yaitu dengan ketetapan HKD 7.75 - 7.85 sama nilainya dengan USD 1. Kebijakan tersebut adalah Linked Exchange Rate System 聯繫匯率制度 (lyun4 hai6 wui6 leut2 jai3 dou6).
Salah satu unsur paling penting bagi perekonomian Hong Kong
Menjaga nilai tukar yang ditetapkan oleh Linked Exchange Rate System tersebut merupakan salah satu tugas paling utama bagi Otoritas Moneter Hong Kong (Hong Kong Monetary Authority) 香港金融管理局 (heung1 gong2 gam1 yung4 gun2 lei5 guk6). Pemerintah Hong Kong beranggapan sistem tersebut adalah salah satu unsur paling penting bagi perekonomian Hong Kong. Hong Kong berbeda dengan kota-kota China lainnya, Hong Kong adalah sebuah kota yang memiliki sistem ekonomi tersendiri dan dikategorikan mempunyai sistem ekonomi yang paling bebas di dunia.
Untuk menjaga sistem ekonomi yang paling bebas di dunia ini, pemerintah Hong Kong berusaha untuk tidak campur tangan dalam keputusan atau aktifitas perusahaan dan investor di Hong Kong, namun hal tersebut akan membuat Hong Kong menjadi sasaran empuk bagi para kapitalis radikal untuk menghancurkan keuangan dan perekonomian Hong Kong untuk mencari keuntungan.
Sejak tahun 1977, Hong Kong mengalami banyak masalah dalam perekonomian seperti devaluasi mata uang, defisit perdagangan, inflasi tinggi dan lain sebagainya. Selain itu pada tahun 1980an penduduk Hong Kong juga mulai mencemaskan masa depan mereka setelah China mengambil kedaulatan atas Hong Kong, maka hal ini menyebabkan bursa saham di Hong Kong jatuh besar-besaran dan Dollar Hong Kong juga terus menerus mengalami depresiasi sebesar 48%. Sistem keuangan Hong Kong pada waktu itu dapat dikatakan sedang dalam ujung jurang kehancuran, maka pemerintah Hong Kong pada tanggal 15 Oktober 1983 mengumumkan Hong Kong akan menggunakan Linked Exchange Rate System yang kemudian mulai berjalan pada tanggal 17 Oktober 1983 sampai saat ini. Sistem tersebut kemudian membuat mata uang Hong Kong stabil kembali
Pemerintah Hong Kong memenangkan peperangan melawan kapitalis radikal George Soros pada krisis moneter tahun 1997-1998 di Asia
Pada bulan Oktober 1997, kapitalis radikal George Soros mulai menggunakan dana untuk memulai peperangan ekonomi gelombang pertama di Asia. Hal tersebut membuat hampir seluruh negara-negara Asia mengalami kejatuhan di bursa saham dan depresiasi mata uang yang sangat besar. Nilai tukar mata uang Indonesia yaitu Rupiah pada waktu itu sempat anjlok dari Rp 2380 per USD 1 menjadi Rp 16650 per USD 1.
Tentunya Soros tidak puas hanya begitu saja, ia mentargetkan Hong Kong menjadi medan perang gelombang ke-2. Soros mengira bahwa pemerintah Hong Kong tidak akan bertahan terhadap serangan tersebut dan akan membatalkan Linked Exchange Rate System. Jika hal tersebut terjadi, Soros dapat mempermainkan mata uang Dolar Hong Kong seperti mempermainkan mata uang negara-negara Asia lainnya yang dia lakukan pada gelombang pertama. Namun Soros tidak menyangka pemerintah Hong Kong mampu bertahan serangan sebanyak 4 kali sejak tanggal 5 Agustus 1998 dengan tidak perlu membatalkan Linked Exchange Rate System. Pada akhirnya Soros kalah terhadap Hong Kong dan peperangan besar di Asia resmi berakhir.