Tahukah Anda? Hong Kong Memiliki Angka Kelahiran Terendah Di Dunia Pada Tahun 2023
Banyak yang masih mengira bahwa angka kelahiran terendah di dunia adalah Jepang, namun sebenarnya Jepang tidak lagi sebagai tempat dengan angka kelahiran terendah di dunia, melainkan telah disusul oleh beberapa negara / kota lain. Berdasarkan laporan dari Dana Penduduk Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Population Fund - UNFPA) yaitu State of World Population Report yang diterbitkan pada tanggal 19 April 2023, Hong Kong adalah tempat dengan angka kelahiran terendah di dunia, kemudian disusul oleh Korea Selatan dan Singapura.
Rumah tangga dengan penghasilan HK$30,000 per bulan juga tidak berani mempunyai anak
Berdasarkan laporan tersebut, setiap wanita di Hong Kong rata-rata hanya melahirkan 0.8 anak. Sebagian rumah tangga yang terdiri dari pasangan dengan kelahiran tahun 1990an dan penghasilan keluarga HK$30,000 per bulan walaupun telah merencanakan mempunyai anak, mereka pada akhirnya membatalkan rencana tersebut setelah mempertimbangkan beberapa hal.
Hal-hal utama yang menyebabkan penduduk Hong Kong tidak ingin mempunyai anak adalah situasi kerja yang tidak menjamin, harga rumah yang terlalu tinggi dan lain sebagainya.
Membesarkan seorang anak di Hong Kong memerlukan biaya HK$6,240,000
Berdasarkan laporan dari sebuah hasil survei yang dilakukan oleh Hang Seng Bank 恒生銀行 [hang4 sang1 ngan4 hong4] kepada 600 rumah tangga di Hong Kong pada tahun 2022 yang memiliki harta sebanyak HK$1,000,000, bahwa diperkirakan untuk membesarkan seorang anak di Hong Kong membutuhkan biaya HK$284,000 per tahun. Jika anak tersebut baru mandiri pada usia 22 tahun, maka total biaya yang diperlukan untuk membesarkan anak tersebut adalah sekitar HK$6,240,000.
Fasilitas yang diberikan oleh pemerintah Hong Kong juga kurang mendukung penduduk Hong Kong untuk mempunyai anak. Salah satu contoh seperti hari libur yang diberikan untuk karyawan yang baru melahirkan anak. Di Hong Kong karyawan yang baru melahirkan hanya mendapatkan 98 hari libur dan perusahaan harus tetap memberikan 80% dari gaji karyawan tersebut. Namun di Singapura karyawan yang baru melahirkan diberikan 112 hari libur dan perusahaan harus memberikan mereka gaji sepenuhnya.
Oleh sebab itu, keinginan penduduk Hong Kong untuk mempunyai anak terus menurun tahun demi tahun.