Tahukah Anda? Industri Perfilman Hong Kong Pada Tahun 1980-1990an Pernah Mengalami Masa Kegelapan
Bagi yang besar atau tinggal di Hong Kong sejak tahun 1980-1990an pasti mengetahui pada saat itu adalah masa-masa merajalelanya mafia Hong Kong 三合會 (saam1 hap6 wui2) atau yang lebih sering dijuluki oleh masyarakat sebagai 黑社會 (hak1 se5 wui2).
Namun pada waktu itu tingkah laku atau perbuatan mafia Hong Kong tidak separah seperti yang kita lihat di film-film Hong Kong, tetapi memeras pemilik toko, melakukan pertarungan dengan senjata tajam di tempat umum, penculikan, bahkan mengancam orang lain dengan senjata peluru dan lain sebagainya terkadang masih terjadi. Kekuatan dan harta yang dimiliki oleh mafia Hong Kong pada waktu itu sangat besar sehingga pihak Kepolisian Hong Kong terkadang tidak dapat berbuat apa-apa.
Industri hiburan menjadi salah satu sasaran utama bagi mafia Hong Kong pada masa itu
Industri hiburan seperti perfilman dan musik tentunya menjadi salah satu sasaran utama bagi mafia Hong Kong pada waktu itu karena mempunyai nilai keuntungan yang sangat tinggi. Meskipun tahun 1980an-1990an adalah masa jayanya industry perfilman di Hong Kong, namun hampir semua aktor, aktris dan penyanyi pada waktu itu pasti pernah merasakan cengkeraman dari pihak mafia Hong Kong.
Kejahatan mafia Hong Kong terhadap industri hiburan selain meminta uang ketika perusahaan perfilman melakukan shooting film di wilayah kekuasaan mereka yang biasanya dijuluki penduduk lokal sebagai 收陀地 (sau1 to4 dei2), mereka juga melakukan ancaman agar dapat menghibur mereka, memaksa aktor atau aktris memerankan sebuah film yang mereka tidak ingin perankan bahkan secara paksa merebut hak cipta film atau lagu dari tangan perusahaan produksi. Jika aktor, aktris atau perusahaan produksi tersebut melawan, akibatnya adalah ancaman kekerasan, diculik, diperkosa bahkan kehilangan nyawa.
Ribuan aktor, aktris, penyanyi, perusahaan perfilman melakukan unjuk rasa pada tahun 1992
Perbuatan kejahatan mafia-mafia tersebut semakin berani dan pihak kepolisian juga pada waktu itu sepertinya tidak bisa berbuat apa-apa. Hal ini menyebabkan hampir semua orang dalam industri hiburan tidak sanggup bertahan lagi dan bersepakat untuk bersuara dengan melakukan unjuk rasa yang bertema ShowBusiness Against Violence 全港演藝界抗議影圈暴力行動 pada tanggal 15 Januari 1992. Aktor dan aktris terkenal yang berpartisipasi seperti Jackie Chan 成龍, Raymond Wong Pak-ming 黃百鳴, Tony Leung Ka-fai 梁家輝, Alan Tam Wing-lun 譚詠麟, Anita Mui Yim-fong 梅艷芳, Eric Tsang Chi-wai 曾志偉,Tony Leung Chiu-wai 梁朝偉, Andy Lau Tak-wah 劉德華 dan lainnya.
Unjuk rasa tersebut bertujuan agar pihak Kepolisian Hong Kong mengambil tindakan lebih keras untuk memberantas kekerasan yang terjadi di industri hiburan Hong Kong. Setelah kejadian ini kekerasan dalam industri hiburan Hong Kong mulai menurun.
Sekitar tahun 1997 yaitu tahun China mengambil kembali kedaulatan atas Hong Kong, kekerasan dalam industri hiburan di Hong Kong baru dapat dikatakan mereda, setidaknya mafia-mafia tidak lagi berani terang-terangan untuk melakukan kekerasan terhadap industri hiburan di Hong Kong seperti sebelumnya.
Unjuk rasa ke dua kalinya pada tahun 1999
Meskipun kekerasan dalam industri hiburan di Hong Kong telah membaik, namun mafia-mafia terus mencari kesempatan untuk mengambil keuntungan dari industri perfilman dan musik di Hong Kong. Pada tahun 1999an - 2000an usaha CD bajakan menjadi salah satu sumber pemasukan utama bagi para mafia di Hong Kong, namun hal ini menyebabkan usaha perfilman di Hong Kong mengalami kerugian yang sangat besar. Pada tanggal 17 Maret 1999, dibawah pimpinan Jackie Chan, industri hiburan Hong Kong bersepakat melakukan unjuk rasa bersama dan pada waktu itu semua bioskop dan beberapa saluran radio di Hong Kong mendukung aksi mereka dengan sementara menghentikan pemutaran film di bioskop dan siaran radio.
Aksi unjuk rasa tersebut menyebabkan pemerintah Hong Kong menyadari keseriusan dampak dari CD bajakan ini terhadap industri hiburan di Hong Kong, maka pemerintah mulai keras dan sejak itu penjualan CD bajakan di Hong Kong menjadi sangat berkurang.
Pengalaman-pengalaman dari beberapa artis terkenal Hong Kong
Carina Lau Ka-ling 劉嘉玲
Carina Lau masuk ke Kursus Pelatihan Artis TVB 無綫電視藝員訓練班 (mou4 sin3 din6 si6 ngai6 yun4 fan3 lin6 baan1) pada tahun 1982. Karena cantik dan sangat berbakat untuk menjadi seorang aktris, satu tahun kemudian setelah ia lulus dari kursus tersebut ia langsung mendapat peran-peran penting di sinetron TVB.
Pada tahun 1990 Carina Lau menolak memainkan sebuah peran sebuah film yang di didanai oleh seorang kepala mafia Hong Kong. Tidak lama kemudian Carina Lau diculik oleh 4 pria dan dipaksa foto secara telanjang. Pada waktu itu Tony Leung Chiu-wai 梁朝偉 selain melaporkan hal tersebut kepada pihak Kepolisian, dia juga menemui seorang aktor yang sangat terkemuka di kalangan mafia Hong Kong yaitu Michael Chan Wai-man 陳惠敏. Pada akhirnya atas ancaman Michael Chan terhadap para pelaku kejahatan ini, Carina Lau dibebaskan dan foto-foto telanjangnya juga diberikan kepada Carina Lau dan Tony Leung.
Namun demikian, seorang anggota mafia tersebut masih menyimpan sebuah foto telanjang Carina Lau dan menjual foto ini ke sebuah media lokal setelah ia keluar dari penjara. 12 tahun setelah kejadian penculikan yaitu tahun 2002, media lokal tersebut menerbitkan foto telanjang Carina Lau ketika ia diculik pada tahun 1990 dan dijadikan halaman utama. Hal tersebut menyebabkan sebanyak 500 orang yang terbentuk dari aktor, aktris dan organisasi wanita melakukan unjuk rasa. Pada akhirnya media tersebut mendapat tekanan dari berbagai pihak dan menghentikan sementara penerbitan majalah mereka. Pada tahun 2009 pemimpin redaksi majalah tersebut pada akhirnya dipenjara selama 5 bulan.
Andy Lau Tak-wah 劉德華
Andy Lau sebagai penyanyi sekaligus aktor dengan prestasi sangat menakjubkan pada waktu itu tentunya menjadi salah satu target bagi mafia Hong Kong. Andy Lau pernah dipaksa dengan pistol yang ditudingkan ke bagian kepalanya untuk pergi ke Belanda memerankan sebuah peran di sebuah film yang didanai oleh seorang kepala mafia Hong Kong. Pada akhirnya Andy Lau secara terpaksa setuju menjadi salah satu pemain dalam film tersebut. Setelah kejadian ini Andy Lau sepertinya tidak mau cerita banyak tentang hal ini. Ia hanya berkata kepala mafia telah ditangkap. Namun demikian, film tersebut akhirnya diluncurkan pada tahun 1989 dengan judul China White 轟天龍虎會.
Andy Lau pada sebuah wawancara di televisi lokal pernah menceritakan bahwa pada masa itu 70 film yang ia perankan terdapat 10 film yang meminta dia perankan secara paksa.
Jet Li 李連杰
Jet Li pada mulanya adalah seorang atlet di Daratan China kemudian berperan di sebuah film berjudul The Shaolin Temple 少林寺 dan menjadi sangat terkenal. Jet Li kemudian mulai berperan sebagai aktor utama di beberapa film Hong Kong. Meskipun sudah menjadi kaya dan hebatnya jurus Kung Fu yang Jet Li kuasai, ia tetap tidak dapat melawan kekuatan mafia Hong Kong pada waktu itu.
Jet Li pernah memerankan beberapa film dari sebuah perusahaan perfilman yang kuasai oleh seorang kepala mafia Hong Kong dan perusahaan tersebut tidak mau membayar lunas honornya terkecuali ia menandatangani kontrak untuk film selanjutnya. Setelah menandatangani kontrak baru, perusahaan tersebut tetap tidak membayar honor kepada Jet Li. Lalu ia tidak mau melanjutkan shooting dan akhirnya diusir oleh perusahaan tersebut tanpa dibayar sama sekali. Pada waktu itu Jet Li mempunya seorang teman baru yang adalah seorang pemilik perusahaan perfilman bernama Choi Ji-ming 蔡子明 dan ia berhasil membantu Jet Li menerima kembali honor yang belum dia terima dari perusahaan perfilman tersebut. Kemudian Choi Ji-ming juga menjadi manajer Jet Li.
Tidak lama kemudian ketika Jet Li dan Choi Ji-ming dalam perjalanan kembali ke kantor, mereka diserang oleh seorang pembunuh bayaran dan Choi Ji-ming meninggal pada waktu itu karena tertembak. Manajer Jet Li lainnya yaitu kakak ipar dari Jet Li tidak lama kemudian juga meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas.
Aktor terkenal Hong Kong, Jackie Chan 成龍 pada sebuah wawancara di acara televisi juga pernah menceritakan kejadian tersebut.
Stephen Chow 周星馳
Stephen Chow pernah bekerja sama dengan seorang produser terkenal Raymond Wong Pak-ming 黃百鳴 membuat sebuah film yang terkenal hingga ke seluruh Asia yaitu All's Well, Ends Well 家有喜事. Tetapi di belakang kesuksesan film ini pernah terjadi sebuah kejadian yaitu seorang kepala mafia memerintahkan anak buahnya untuk mendatangi kantor Raymond Wong dengan pistol untuk mengambil gulungan film tersebut secara paksa.
Dave Wang-chieh 王傑
Dave Wang adalah seorang penyanyi Taiwan yang diakui sebagai salah satu penyanyi dengan suara terbaik di kalangan etnis Chinese di seluruh dunia pada waktu itu. Pada tahun 1990an Dave Wang mulai aktif dan memilih untuk tinggal di Hong Kong. Dave Wang adalah seorang yang mempunyai karakter yang kuat dan barangkali hal tersebut menyebabkan seseorang yang berkuasa mencoba meracuni dia untuk merusak pita suaranya. Pada suatu hari ketika Dave Wang makan bersama asistennya, asisten tersebut memasukkan bubuk racun ke minuman Dave Wang dan menyebabkan dia kehilangan suara dan merasakan matanya seperti mau meledak. Setelah diperiksa dokter, dia dinyatakan keracunan, namun proses penyembuhan berjalan dengan baik dan suaranya dapat pulih kembali.
Pada sebuah wawancara Dave Wang dengan sebuah acara televisi lokal, dia mengakui tahu siapa pelaku sebenarnya di belakang kejadian ini, namun dia tidak berani memberitahukan siapakah orang tersebut.
Dan masih banyak pengalaman buruk dari artis-artis lainnya. Jackie Chan pernah berkata, bila ada kesempatan dan pada waktu yang tepat, ia ingin membuat sebuah buku yang menceritakan kejadian-kejadian kekerasan dalam industri hiburan di Hong Kong pada masa itu.