Tahukah Anda? Lyndhurst Terrace Di Central Dulunya Adalah Pusat Penjualan Bunga Untuk Hadiah PSK
Nama jalan Lyndhurst Terrace 擺花街 [baai2 fa1 gaai1] pasti sudah tidak asing lagi bagi penduduk Hong Kong yang tinggal di daerah Central. Nama jalan tersebut dalam bahasa Chinese adalah "Jalan memajang bunga". Jalan terebut adalah salah satu jalan tertua di Hong Kong dan dulunya merupakan pusat prostitusi dari negara-negara Eropa.
Lokasi pusat prostitusi dari negara-negara Eropa
Jalan tersebut disebut sebagai "Jalan memajang bunga" karena dulu pelanggan-pelanggan prostitusi di negara-negara Eropa atau Britania Raya mempunyai kebiasaan untuk memberikan bunga sebagai hadiah untuk para pekerja seks komersial (PSK). Oleh sebab itu Lyndhurst Terrace yang pada tahun 1840an merupakan pusat prostitusi dari negara-negara Eropa ini penuh dengan pedagang kaki lima yang menjual bunga. Pada mulanya nama 擺花街 [baai2 fa1 gaai1] hanya sebuah julukan penduduk lokal untuk jalan ini, tetapi pada akhirnya menjadi sebuah nama resmi.
Selain itu, penduduk lokal pada waktu itu juga menjuluki jalan tersebut sebagai 紅毛嬌 [hung4 mou4 giu1] yang artinya adalah "Wanita-wanita berbulu merah", karena pada waktu itu menurut penduduk lokal orang-orang dari negara barat memiliki mata berwarna hijau dan rambut serta bulu badan berwarna merah.
Banyak sekali penduduk lokal Hong Kong pekerjaannya terkait dengan pusat prostitusi pada tahun 1900an
Pada tahun 1903, proyek reklamasi di area Shek Tong Tsui dekat daerah Sai Ying Pun telah selesai, namun pada waktu itu Shek Tong Tsui tergolong jauh dari pusat keramaian. Oleh sebab itu Gubernur Hong Kong ke-13 Sir Matthew Nathan pada tahun 1904 memerintahkan untuk memindahkan lokasi pusat prostitusi ke area Shek Tong Tsui, dengan tujuan untuk meramaikan area tersebut. Setelah itu, area Shek Tong Tsui terdapat sebanyak hampir 2000 PSK yang terbagi di ratusan tempat prostitusi, di antaranya terdapat 70 tempat prostitusi yang besar dan ternama.
Pada waktu itu jumlah penduduk lokal Hong Kong hanya kurang dari 500,000 jiwa, maka dapat dikatakan banyak sekali penduduk lokal Hong Kong pada waktu itu pekerjaannya terkait dengan tempat-tempat prostitusi di area Shek Tong Tsui ini.
Bisnis prostitusi mulai dilarang pada tahun 1935
Pada tahun 1935, pemerintah Hong Kong mengikuti Undang-Undang negara Britania Raya mulai melarang bisnis prostitusi. Namun pada masa penjajahan negara Jepang atas Hong Kong pada tahun 1941-1945, Gubernur Hong Kong yang berasal dari Jepang memerintahkan semua PSK diharuskan hanya memberikan pelayanan di area Shek Tong Tsui, maka pada waktu itu Shek Tong Tsui kembali menjadi sebuah pusat prostitusi yang resmi. Tentara Jepang bahkan memberikan nama area tersebut dalam bahasa Jepang yaitu 藏前區 / くらまえく [ku ra ma e ku].
Pada jaman penjajahan negara Jepang atas Hong Kong, terdapat sebanyak 500 tempat prostitusi yang tercatat, namun pelanggan-pelanggan dapat dikatakan hanya tentara Jepang pada waktu itu, karena ekonomi Hong Kong yang sangat sulit menyebabkan sebagian besar penduduk lokal tidak lagi mampu untuk membayar pelayanan prostitusi.
Setelah negara Britania Raya mengambil kembali kekuasaan atas Hong Kong, bisnis prostitusi ini kembali dilarang. Sampai saat ini bisnis prostitusi di Hong Kong menurut Undang-Undang masih dianggap sebagai bisnis ilegal.