Tahukah Anda? Penduduk Pertama Hong Kong Adalah Para Nelayan Yang Tinggal Di Atas Kapal
Banyak yang mengira bahwa penduduk pertama Hong Kong adalah para petani yang memiliki tanah yang kemudian dibeli oleh pemerintah Hong Kong. Para petani ini dan keturunan mereka disebut sebagai 原居民 (yun4 geui1 man4) yang artinya adalah penduduk semula di tempat yang mereka tinggal. Namun demikian, penduduk pertama di Hong Kong sebenarnya adalah para pelayan yang tinggal di atas kapal. Mengapa para nelayan adalah orang-orang yang pertama menetap di Hong Kong tetapi tidak memiliki rumah di daratan?
Penduduk pertama di Hong Kong pada mulanya berasal dari golongan masyarakat yang terendah di China
Para nelayan tersebut berasal dari sebuah suku di China bernama Tanka 蜑家人 yang hidupnya dari menangkap ikan dan di Hong Kong mereka dijuluki sebagai 水上人 (seui2 seung6 yan4) yaitu orang yang hidup di atas laut.
Sebelum tahun tahun 1700an ada sebagian penduduk di China yang dikategorikan sebagai 賤民 (jin6 man4) yaitu paria atau golongan masyarakat yang terendah. Masyarakat di China yang diberi status paria pada waktu itu seperti orang yang tidak mempunyai pekerjaan, pengemis, budak, anggota keluarga dari terpidana dan suku Tanka ini.
Pada waktu itu Kerajaan China mempunyai peraturan bahwa penduduk dengan status paria tidak mempunyai hak untuk memiliki sebuah tanah, hal ini menyebabkan mengapa suku Tanka turun temurun tinggal di atas kapal.
Kebijaksanaan seorang Kaisar China menyebabkan suku Tanka tidak lagi menjadi golongan masyarakat yang terendah
Pada tahun 1723, Kaisar Kerajaan China yaitu Kaisar Yongzheng 雍正帝 mengeluarkan perintah untuk menghilangkan peraturan diskriminasi ini dan sejak itu penduduk di China tidak lagi dibedakan menjadi golongan tinggi atau rendah secara undang-undang.
Pada waktu itu area-area strategis di Hong Kong telah dihuni oleh para petani atau pengusaha dan orang Tanka di Hong Kong mereka telah terbiasa dengan kehidupan mereka di atas kapal. Sampai dengan tahun 1960an - 1970an di Hong Kong masih terdapat banyak sekali keturunan orang Tanka yang tinggal di atas kapal dan mereka tidak terlalu mementingkan pendidikan anak-anak mereka melainkan meminta anak-anak mereka untuk bekerja menangkap ikan. Oleh sebab itu beberapa organisasi agama membangun sekolah di atas kapal agar anak-anak ini juga dapat menerima pendidikan yang layak.
Sebagian besar nelayan di Hong Kong telah berganti profesi dan tidak lagi tinggal di atas kapal
Saat ini usaha perikanan mulai menghilang di Hong Kong, hal ini menyebabkan sebagian besar penduduk Hong Kong yang pada mulanya bekerja sebagai nelayan telah berpindah profesi dan memilih tinggal di perumahan pemerintah atau perumahan swasta. Karena tidak ada penerusnya, tradisi yang dimiliki oleh para nelayan ini juga mulai menghilang dan tidak lama lagi akan menjadi sebuah peninggalan sejarah.