Barangkali sebagian besar orang asing di Hong Kong mengira bahwa daerah-daerah di wilayah Hong Kong Island seperti Mid-Levels, Wan Chai, Quarry Bay dan lainnya adalah daerah terbaik untuk tempat tinggal di Hong Kong, tetapi bagi sebagian besar penduduk lokal Hong Kong mereka tidak berpendapat demikian.
Ada beberapa topik di berbagai forum online lokal yang membahas daerah mana yang merupakan lokasi tempat tinggal terbaik di Hong Kong. Hasil dari diskusi-diskusi tersebut memperoleh sebuah kesimpulan bahwa Tsuen Wan merupakan daerah terbaik untuk tempat tinggal bagi penduduk lokal Hong Kong.
Alasan-alasan dari para netizen memilih daerah Tsuen Wan sebagai tempat tinggal terbaik yaitu:
Sebagian netizen beranggapan bahwa daerah Sha Tin lebih baik dibandingkan dengan Tsuen Wan dengan alasan Sha Tin memiliki lingkungan tempat tinggal yang nyaman, banyak taman dan tempat untuk bersepeda. Namun, sebagian netizen juga berpendapat bahwa Sha Tin tidak seenak yang mereka bayangkan sebagai tempat tinggal. Mereka beranggapan fasilitas umum Sha Tin sudah mulai tua, pusat perbelanjaan utama terlalu ramai, transportasi umum tidak banyak di bagian pinggiran Sha Tin dan terlalu banyak rumah pemerintah.
Daerah Tsuen Wan memiliki sejarah yang cukup tua karena di Tsuen Wan pernah ditemukan benda-benda peninggalan bersejarah dari jaman Dinasti Han 漢朝 yaitu 202-220 tahun Sebelum Masehi.
Pada awal abad ke-20 yaitu sekitar tahun 1900an, Tsuen Wan adalah daerah yang gersang dan wilayah perairan sekitarnya banyak terdapat bajak laut, maka pada waktu itu Tsuen Wan dijuluki sebagai 賊灣 (chaak3 waan1) yang artinya adalah "Teluk pencuri". Selain itu, kapal-kapal yang melewati wilayah tersebut juga sering mengalami kecelakaan yang disebabkan oleh pasang surut air laut. Oleh sebab itu, ada sebuah pepatah di tengah-tengah para pengusaha suku Hakka 客家 untuk daerah Tsuen Wan yaitu 發達去金山,要死來荃灣 (faat3 daat6 heui3 gam1 saan1, yiu3 sei2 loi4 chyun4 waan1), artinya dari pepatah ini adalah "Mau kaya ke Golden Hill (sekarang menjadi bagian dari Sha Tin), mau mati ke Tsuen Wan". Pepatah ini masih tetap digunakan setelah Perang Dunia Kedua selesai pada tahun 1945, karena sumber air Tsuen Wan berasal dari gunung Tai Mo Shan yang pada waktu itu banyak terdapat tumbuhan-tumbuhan yang beracun, selain itu juga terdapat banyak nyamuk di sana. Hal tersebut mengakibatkan penduduk di daerah sana sering mengalami demam dan diare.
Pada tahun 1950an Tsuen Wan menjadi sebuah daerah industri dan berkembang menjadi pusat tekstil di Hong Kong. Pada tahun 1961, pemerintah Hong Kong mengumumkan distrik Tsuen Wan termasuk pulau Tsing Yi, Kwai Chung dan area sekitar Lai King akan dikembangkan menjadi sebuah kota satelit yang dilengkapi berbagai fasilitas untuk tempat tinggal dan juga komersial.