Tentang Penulis: #4 Kehidupan Awal Masuk Sekolah SD Di Hong Kong Milik Keluarga Nenek
Sewaktu masa Kindergarten (TK) saya sekolah di Sun Sing Kindergarten (新聲幼稚園) di Yuen Long yang dibuka oleh nenek saya, tetapi karena masih TK, maka nenek saya masih belum memberikan tekanan apa-apa kepada saya waktu itu. Setelah lulus, secara otomatis saya masuk ke sekolah primary (SD) milik keluarga nenek yang bernama Chung Sing School (鐘聲學校) yang pada waktu itu masih terletak di gedung lama dekat Chung Sing Path, Yuen Long yang sekarang telah menjadi CCC Chun Kwong Primary School tetapi struktur bangunan tidak berubah dan tetap sama.
Sekilas sejarah Chung Sing School, Yuen Long
Chung Sing School resmi didirikan pada tahun 1934 oleh ayah dari nenek bernama 黃子律 (wong4 ji2 leut6), tetapi berdasarkan foto-foto peninggalan nenek saya sebenarnya sekolah ini telah dibuka pada tahun 1923 dan pada awalnya hanya terdapat beberapa murid saja. Nenek saya pada waktu itu adalah salah satu guru dari sekolah tersebut kemudian menjadi kepala sekolah pada tahun 1969 - 1979 dan setelah itu menjadi salah satu direktur sampai beliau meninggal dunia. Pada awal pembukaan sekolah, mereka hanya menyewa sebuah rumah kecil untuk dijadikan sekolah.
Chung Sing School berhenti beroperasi pada masa penjajahan Jepang atas Hong Kong kemudian dibuka kembali pada tahun 1953 dan membangun sebuah sekolah baru di sebuah jalan di distrik Yuen Long. Jalan tersebut kemudian juga dinamakan Chung Sing yaitu Chung Sing Path dan nama jalan tersebut tetap dipakai sampai saat ini. Pada tahun 2005 pemerintah memberikan sebuah tanah yang lebih besar kepada Chung Sing School yang terletak di Yuen Long Kau Hui Road, kemudian gedung sekolah lama diberikan kepada CCC Chun Kwong Primary School.
Mulai mendapat banyak tuntutan dari nenek sehingga melalui masa 6 tahun yang sangat tertekan bagi saya dan orang tua saya
Seperti yang diceritakan pada artikel sebelumnya bahwa kakek nenek saya adalah orang yang sangat disiplin, dan hal ini juga menyebabkan mengapa adik perempuan dari ayah memutuskan pindah ke Inggris dah tidak kembali lagi ke Hong Kong. Dapat dibayangkan bagaimana mereka terhadap saya yang adalah cucu lelaki satu-satunya mereka.
Rata-rata saudara-saudara dari keluarga nenek juga sekolah di sana. Pada generasi saya juga terdapat beberapa saudara di sekolah yang sama, otomatis terjadi sebuah persaingan dan menjadi perbandingan antara saudara. Tekanan mereka tidak begitu besar karena orang tua atau kakek nenek mereka tidak mempunyai posisi di sekolah tersebut. Sebaliknya karena saya memikul beban nenek sebagai direktur sekolah pada waktu itu, jika peringkat saya tidak baik, maka akan menjadi sorotan para guru dan kepala sekolah dan hal itu benar terjadi sejak awal saya masuk sekolah ini.
Tidak pernah mendapatkan nilai yang bagus di sekolah
Dengan memikul beban berat yang saya sebutkan diatas, tidak hanya saya, juga kedua orang tua saya memikul beban yang sama, apalagi ibu saya yang tidak mengerti tulisan Chinese dan harus bergantung kepada guru les pribadi untuk mengajarkan saya pekerjaan rumah dan saat ujian. Ayah saya pada waktu itu adalah seorang editor di sebuah perusahaan buku pelajaran sekolah yang terletak di daerah Kowloon Tong. Pada waktu itu dari Yuen Long ke Kowloon tidak ada terowongan yang melintasi gunung, jembatan dan MTR. Perjalanan Kowloon Tong ke Yuen Long pada saat itu membutuhkan waktu 1 jam lebih, ditambah pekerjaan ayah yang sering lembur, maka ayah saya mudah emosi jika membantu saya belajar ketika pulang kerja. Seorang saudara yang satu kelas dengan saya selalu mendapat peringat yang tinggi, itu juga membuat nenek merasa malu terhadap nilai-nilai yang saya dapatkan. Hal tersebut membuat saya tertekan dan tidak suka sekolah, setiap pagi bangun hati saya merasa sangat berat untuk berangkat ke sekolah dan menyebabkan nilai sekolah saya di SD menjadi sangat buruk.
Ulangan dapat nilai 70 tetap dihukum
Berhubung Chung Sing School adalah sekolah SD yang paling terkenal di Yuen Long pada waktu itu, maka rata-rata murid-murid yang sekolah di sana mendapat nilai yang tinggi saat ujian dan ini adalah tekanan tambahan yang saya dapatkan. Meskipun saya mendapatkan nilai 70 (di Hong Kong 60 adalah nilai lulus dan 100 nilai penuh), seringkali saya mendapatkan sanksi dari orang tua, apalagi kalau saya mendapatkan nilai 60 bahkan yang lebih rendah. Pernah satu kali saya mendapatkan nilai 30 pada ujian matematika dan hari itu setelah kembali ke rumah saya melihat ke arah jalan selama setengah hari dan menunggu ayah saya kapan pulang rumah, karena saya tahu pasti akan mendapatkan sanksi yang berat dari dia.
Tentunya tidak sepenuh waktu terus merasa tertekan, terkadang ada waktunya saya juga merasa gembira seperti sewaktu bermain dengan teman dan melakukan aktivitas yang saya sukai, saya akan menceritakannya pada artikel berikutnya.