Varian Paling Berbahaya B.1.1.529 Omicron Sedang Menyebar Dengan Cepat Di Afrika. Pemerintah Hong Kong Menaikkan Tingkat Resiko Beberapa Negara Afrika Menjadi Tertinggi Pada Tanggal 27 November 2021
Pemerintah Hong Kong pada tanggal 26 November 2021 menaikkan tingkat resiko untuk beberapa negara Afrika menjadi tingkat resiko tertinggi Covid-19 mulai berlaku tanggal 27 November 2021 pukul 00.00. Negara-negara tersebut termasuk Botswana, Eswatini, Lesotho, Malawi, Mozambik, Nambia dan Zimbabwe. Afrika Selatan juga sebelumnya telah dikategorikan oleh pemerintah Hong Kong sebagai negara dengan tingkat resiko tertinggi.
Kebijakan tersebut menandakan bahwa setiap penduduk Hong Kong yang datang dari negara-negara tersebut harus divaksin dengan jenis vaksin yang diakui oleh pemerintah Hong Kong dan menjalankan karantina selama 21 hari di salah satu hotel yang telah ditunjuk oleh pemerintah setelah tiba di Hong Kong.
Para ahli merasa sangat kuatir atas kemampuan vaksin yang ada saat ini terhadap varian B.1.1.529 (Omicron)
Para ahli beranggapan bahwa varian B.1.1.529 adalah varian mutasi baru Covid-19 yang dianggap oleh beberapa ahli adalah mutasi Covid-19 yang paling berbahaya untuk saat ini, karena jenis virus ini mempunyai 32 mutasi pada protein lonjakan. Dengan semakin banyaknya mutasi pada protein lonjakan ini, antibodi tubuh kita akan semakin sulit untuk mengenal virus ini, sehingga antibodi kita tidak akan selektif menetralkan virus ini. Hal ini berarti virus tersebut akan lebih mudah untuk melewati pertahanan kekebalan tubuh. Oleh sebab itu, para ahli dari seluruh dunia merasa sangat kuatir apakah vaksin yang ada sekarang mampu melawan varian B.1.1.529 ini secara efektif.
Hong Kong juga terdapat 2 kasus impor yang terkait dengan varian B.1.1.529 (Omicron)
Sampai saat ini (27 November 2021) Hong Kong telah menemukan 2 kasus impor yang terkait B.1.1.529 yaitu warganegara India yang datang dai Afrika Selatan dan seorang yang menjalankan karantina di seberang kamar orang India ini. Berdasarkan penelitian beberapa ahli di Hong Kong bahwa orang tersebut tertular dari orang India yang di seberang kamar karena orang India tersebut mengenakan sebuah masker katup atau masker dengan ventilasi. Jenis masker tersebut hanya dapat menyaring virus yang masuk tetapi tidak dapat menyaring virus yang keluar dari pernafasan pemakai tersebut.
Sumber: Gov HK, beberapa media utama lokal Hong Kong