Kisah Misteri Hong Kong: Menemukan Kepala Korban Dalam Boneka Hello Kitty
Karakter Hello Kitty yang didesain oleh sebuah perusahaan Jepang ini tidak asing lagi bagi setiap orang, dan penggemarnya pun dari anak-anak sampai kepada orang dewasa. Tetapi pada awal tahun 2000an, boneka Hello Kitty sempat ditakuti oleh masyarakat Hong Kong karena sebuah kasus pembunuhan yang sangat kejam pada saat itu.
Kejadian diawali dengan masalah keuangan
Korban yang bernama Fan Man-yee (樊敏儀) dengan usia 23 tahun adalah seorang wanita pekerja tempat hiburan malam. Pada tahun 1997, Yee mencuri barang dan uang sebesar beberapa ribu Hong Kong dolar dari pelaku pertama yang bernama Chan Man-lok (陳文樂) yang berusia 33 tahun demi mengumpulkan dana untuk neneknya berobat. Hal tersebut diketahui Lok, maka Lok bersama 2 teman lainnya yang bernama Leung Shing-cho (梁勝祖) dengan usia 26 tahun dan Leung Wai-lun (梁偉倫) dengan usia 19 tahun mendatangi Yee untuk meminta kembali uang tersebut dengan bunga uang yang berlipat ganda.
Demi mengumpulkan dana untuk mengembalikan uang kepada Lok, Yee harus terus bekerja menerima tamu meskipun ia sedang dalam keadaan hamil. Namun demikian, Yee tidak sanggup mengembalikan uang tersebut kepada Lok.
3 pelaku marah dan menculik Yee kemudian menyiksanya
Ke 3 pelaku marah besar terhadap Yee karena telah diberinya waktu 2 tahun tetapi Yee masih tidak sanggup mengembalikan uang tersebut. Pada tanggal 17 Maret 1999 Lok bersama Cho dan Lun menculik Yee dari rumahnya di Fu Yiu House Lai Yiu Estate, Kwai Chung dan mengurung dia di sebuah kamar di lantai 3, 31 Granville Road, Tsim Sha Tsui.
Dalam kamar tersebut Lun menanyakan mengapa Yee tidak mengembalikan uang kepada Lok dan tidak mau memjawab telepon mereka sambil menendang Yee sebanyak 50 kali. 3 pelaku ini kemudian menutup semua jendela di unit apartemen tersebut dengan papan kayu dan mulai menyiksa Yee dengan minyak yang panas dituangkan ke dalam tenggorokannya, menyiram minyak cabe di setiap bagian lukanya, bahkan memaksa dia meminum air kencing dan memakan air besar milik dia sendiri dan dari teman salah pelaku.
3 pelaku ini menikmati perbuatan penyiksaan mereka terhadap Yee dan mulai menggunakan cara-cara lain untuk menyiksa Yee. Mereka mulai membakar sedotan kemudian meneteskannya kebagian kaki Yee dan memintanya tertawa walapun ia sedang mengalami kesakitan yang luar biasa. Karena penderitaan yang luar biasa ini, Yee mulai tidak sadar diri, tetapi ke 3 pelaku membangunkannya dengan kupas bekas luka yang sudah kering di tubuh Yee dan mengikat kedua tangannya dengan kabel listrik selama berjam-jam kemudian memukul kedua tangannya dengan pipa besi.
Meninggal karena penyiksaan yang dahsyat
Yee pada akhirnya koma akibat penyiksaan yang sedemikian rupa selama berminggu-minggu, tetapi ke 3 pelaku masih terus menyiksa dia dengan membakar telapak kakinya dengan korek api gas dan menuangkan langsung ganja (metamfetamin) kemulutnya yang menyebabkan dia sangat tersiksa. Yee kemudian meninggal pada bulan April 1999. Berdasarkan pengakuan ke 3 pelaku, Yee meninggal dengan kondisi wajahnya bengkak, gusi berdarah, kulit melepuh dan bernanah pada luka di seluruh tubuhnya.
Proses penyembunyian mayat korban
Ketika para pelaku menemukan Yee telah meninggal, mereka memutuskan untuk membelah mayatnya, membuang daranya ke bak mandi dan masukan semua organ tubuhnya kedalam sebuah kantong plastik dan memasaknya dengan air panas di bak mandi.
Pada saat itu salah satu unit apartemen tersebut terjadi sebuah kasus pemerkosaan, ketika mereka melihat polisi naik ke apartemen tersebut, maka mereka merasa tegang dan membuang sebagian organ tubuh yang telah mateng ke luar jendela dan jatuh di kanopi apartemen tersebut. Setelah polisi-polisi tersebut telah pergi, mereka mulai memasuki bagian-bagian tubuh yang lain dan memasukannya ke dalam beberapa kantong sampah, kemudian membuangnya ke pusat pembuangan sampah di sekitarnya. Sewaktu membelah mayat korban dan membuang darahnya, Cho dan Lun sempat muntah karena tidak tahan dengan bau mayat yang sangat kuat, kemudian Lok mengambil alih untuk membelah mayat korban tersebut.
Untuk bagian kepala korban, Lok memasaknya dengan kompor gas sampai matang. Sewaktu Lok memisahkan rambut dari kepala korban yang telah matang itu, Lok sambil berbicara sendiri berkata "Jangan bergerak-gerak, saya kan membuat kamu cantik kembali". Lok kemudian mengambil sebuah boneka Hello Kitty bentuk putri duyung dengan ukuran besar, membelah bagian kepala boneka, memasuki kepala korban kedalamnya dan menjahit kembali kepala boneka tersebut.
Sewaktu meninggalkan tempat kejadian, Lok menyuruh Cho dan Lun membawa sebagian dari tubuh korban untuk diberikan kepada anjing-anjing liar.
Beberapa hari kemudian tetangga-tetangga sekitarnya melaporkan kepada pihak Kepolisian bahwa tersium bau yang aneh di sekitar gedung tersebut, tetapi pada waktu itu polisi beranggapan bahwa itu ada bau sampah biasa yang berasal dari pusat pembuangan sampah disekitarnya.
Kasus terbongkar oleh seorang gadis berusia 13 tahun
Setelah 1 bulan dari kejadian tersebut, seorang gadis berusia 13 tahun dengan nama samaran Fong (阿芳) yang tinggal di sebuah tempat rehabilitasi anak nakal di daerah To Kwa Wan menceritakan kepada pekerja sosial bahwa dia sering bermimpi seorang wanita meminta kembali kepalanya, kemudian dia menceritakan kejadian pembunuhan tersebut dan Fong mengaku dia adalah pacar dari salah satu pelaku yaitu Lun. Fong menceritakan sebelum kejadian, Lok mengajak dia dan Lun untung tinggal di unit kejadian tersebut, maka sewaktu kejadian ini Fong juga menyaksikan bagimana ke 3 pelaku menyiksa Yee. Fong juga mencerita kan bahwa ia melihat salah satu pelaku membuang air kecil langsung ke mulut Yee dan memerintah dia membuang air besar di kotak sepatu kemudian memaksa Yee untuk menghabiskannya.
Pihak Kepolisian melakukan penyelidikan di tempat kejadian pembunuhan
Fong dan pekerja sosial tersebut pada tanggal 26 Mei 1999 menceritakan hal ini kepada pihak Kepolisian, kemudian sejumlah polisi dari Kepolisan bagian Yau Ma Tei Tsim Sha Tsui membawa Fong untuk mendatangi tempat kejadian yaitu 31 Granville Road, Tsim Sha Tsui. Fong dengan alasan takut tidak mau masuk ketempat kejadian dan hanya menunjukan unit manakah terjadinya pembunuhan tersebut. Sejumlah polisi memasuki unit tersebut dengan menggunakan masker dan plastik menutupi bagian kaki karena khawatir akan terdapat banyak ulat mayat di lokasi kejadian tersebut dan menggigit kaki mereka.
Sewaktu polisi membuka pintu unit tersebut, segera tercium sebuah bau busuk yang kuat dan waktu menyalakan lampu ruang tamu, terlihat sebuah boneka Hello Kitty yang diletakan dekat tembok bagian koridor. Seorang polisi menggunakan sebatang tongkat besi mencoba tusuk kedalam kepala boneka tersebut yang masih terdapat darah dengan bau amis yang keluar dan merasakan ada benda keras di dalamnya. Lokasi tersebut juga terdapat 1 panci baja dan 1 panci tanah liat yang belum dibersihkan. Panci-panci tersebut diperkirakan untuk memasak kepala korban dan di dalamnya masih terdapat sisa-sisa daging manusia dengan bau yang busuk disertai banyak sekali ulat mayat di sekitarnya.
Petugas kepolisian bagian forensik, Carl Leung Ka-kui (梁家駒) tiba dilokasi, dia mencoba buka boneka Hello Kitty tersebut dan terdapat kepala seorang wanita di dalamnya yang dikelilingi banyak sekali ulat mayat. Kepala wanita tersebut serta rambut dan kulit dan telah dimasak sampai matang, maka Carl Leung tidak berhasil mendapatkan DNA kepala korban. Pihak Kepolisian kemudian membawa beberapa bukti penting dari unit tersebut seperti kulkas, palu besi dan sebuah panci tanah liat yang dicurigi pernah digunakan untuk memasak mayat korban.
Pihak Kepolisian segera melakukan penangkapan terhadap para pelaku
Pihak Kepolisian segera melakukan penangkapan terhadap para pelaku sebelum berita ini dibeberkan oleh media agar para pelaku tidak mempunyai waktu untuk melarikan diri. Pada tanggal 27 Mei 1999 pihak Kepolisian mengetahui salah satu pelaku Lok serta istri dan anaknya yang baru lahir telah pindah ke rumah baru. Pihak Kepolisian dengan cepat telah mendapatkan informasi mereka berada di salah satu unit di lantai 17 Shek Ning House Shek Lei Estate, Kwai Chung dan segera mengirim 4 polisi untuk menangkap mereka.Pada waktu yang bersamaan tim polisi lainnya mencoba mencari Cho dan Lun di tempat tinggal mereka tetapi tidak mendapatkannya. Hari berikutnya Cho mendatangi salah satu kantor Kepolisian untuk menyerahkan diri. Pelaku Lun mengetahui bahwa Lok dan Cho telah tertangkap, maka ia melarikan diri ke Darata China bagian Guangxi untuk bersembunyi.Pihak Kepolisian Hong Kong kemudian memberikan informasi terkait Lun kepada pihak Imigrasi Hong Kong, Kepolisan Daratan China dan Interpol untuk meminta mereka bantu menangkapnya.
Pada tanggal 14 Februari 2000, beberapa polisi Daratan China sedang melakukan operasi khusus dan menemukan seorang pria yang tidak memiliki dokumen identitas apapun, kemudian mereka mengetahui pria ini berasal dari Hong Kong dan sedang dilacak oleh pihak Kepolisian Hong Kong. Pria tersebut ternyata adalah Lun, kemudian Lun dideportasi oleh pihak Imigrasi Daratan China dan diserahkan kepada pihak Kepolisian Hong Kong.
Proses persidangan
Persidangan kasus tersebut dimulai pada tanggal 9 Oktober 2000 di Pengadilan Tinggi Hong Kong. Jaksa mengingatkan para juri (7 laki-laki) untuk mempersiapkan mental menghadapi proses persidangan ini. 3 pelaku diberikan tuduhan pembunuhan, mengurung seseorang secara ilegal dan mencegah penguburan mayat secara resmi.
Pacar korban, Ng Chi Yuen (吳志遠), bibi dari korban, satu pasangan yang tinggal di lantai 2 dan seorang penghuni dari lantai 4 diundang sebagai saksi dalam persidangan ini. Yuen menyatakan sejak tanggal 13 Maret 1999 tidak pernah lagi bertemu dengan korban dan rumah bibi dari korban pernah didatangi 2 orang yang sedang mencari korban. Penghuni lantai 2 dan 4 tersebut menyatakan pernah mendengar jeritan wanita dari unit lantai 3 tersebut.
Untuk beberapa kali barang bukti seperti boneka Hello Kitty, tulang kepala korban, kulkas untuk penyimpanan mayat dan panci tanah liat bekas memasak mayat korban harus dibawa masuk ke ruang persidangan, maka bau busuk pun langsung menyebar di ruangan persidangan tersebut.
Para pelaku tidak mengakui tuduhan melakukan pembunuhan. Lun dan Cho menuduh bahwa Lok yang memerintah mereka melakukan semuanya ini. Berdasarkan informasi dari beberapa saksi, Lok adalah seorang anggota dari salah satu kelompok gangster terbesar dan tertua di Hong Kong yaitu Wo Shing Wo (和勝和).
Hasil persidangan
Karena tidak ada bukti yang kuat bahwa ke 3 pelaku dengan sengaja membunuh korban, maka hakim persidangan kasus tersebut, Peter Nguyen Van-tu (阮雲道) pada tanggal 6 Desember 2000 mengumumkan dengan persetujuan 6 dari 7 juri bahwa para pelaku tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan melainkan bersalah atas tuduhan pembunuhan tidak berencana. Hakim Peter Nguyen memutuskan memberikan hukuman terberat dalam kategori tuduhan pembunuhan tidak berencana yaitu penjara seumur hidup. Ke 3 pelaku memberikan reaksi yang berbeda-beda setelah mendengar keputusan hakim tersebut. Lok sangat tenang, Lun mata berkaca-kaca dan Cho menghembus napas dengan keras.
Salah satu pelaku telah keluar dari penjara
Namun demikian, salah satu pelaku yaiut Cho berhasil naik banding dan pada bulan Maret 2004 hukuman seumur hidup diganti dengan hukuman penjara selama 18 tahun oleh hakim Mr. Justice Gall.
Cho telah keluar dari penjara pada bulan April 2014.
Apartemen kejadian kasus ini telah diubah menjadi sebuah hotel
Apartemen kejadian ini mulai direnovasi pada tahun 2012 dan menjadi sebuah hotel pada tahun 206 bernama Soravit on Granville. Lokasi kejadian tersebut sekarang telah menjadi sebuah restoran di dalam hotel ini. Dalam hotel tersebut juga terdapat beberapa patung Buddha
Peristiwa Supernatural
Setelah kejadian tersebut terdapat banyak peristiwa supernatural terkait dengan kasus ini terjadi. Peristiwa-peristiwa tersebut akan diceritakan pada artikel berikutnya.